USAHA BUDIDAYA AYAM BROILER
O
L
E
H
Nama : IKHSANDI
NIM :1105104010049
JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSALAM BANDA ACEH
2011/2012
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peningkatan produksi daging ayam broiler dalam usaha memenuhi kebutuhan gizi masyarakat mempengaruhi perkembangan industry pakan, breeding, dan preferensi konsumen (tingkat kesukaaan atau selera masyarakat) Indonesia. Namun, sayangnya perkembangan tersebut menghasilkan harga daging ayam mahal, tidak bebas residu, dan sulit bersaing di pasaran dunia.
Broiler adalah ayam-ayam muda jantan atau betina yang umumnya dipanen pada umur 5-6 minggu dengan tujuan sebagai penghasil daging. Sehubungan dengan waktu panen yang relatif singkat maka jenis ayam ini memprasyaratkan pertumbuhan yang cepat, dada lebar yang disertai timbunan daging yang baik, dan warna bulu yang disenangi, biasanya warna putih. Peranan usaha ternak ayam broiler di Indonesia mulai menonjol sejak tahun 1980 untuk memenuhi kebutuhan daging ayam di masyarakat. Hingga saat inipun usaha tersebut tetap berprospek karena konsumsi daging ayam broiler per kapita masyarakat Indonesia masih tergolong rendah.( Downey,1989).
Ayam broiler merupakan ayam pedaging yang mengalami pertumbuhan pesat,dan bobot badan tinggi pada umur 1 – 5 minggu. Selanjutnya dijelaskan bahwa ayam broiler yang berumur 6 minggu sudah sama besarnya dengan ayam kampung dewasa yang dipelihara selama 8 bulan. Keunggulan ayam broiler tersebut didukung oleh sifat genetik dan keadaan lingkungan yang meliputi makanan, temperatur lingkungan dan pemeliharaan. Pada umumnya di Indonasia ayam broiler sudah dipasarkan pada umur 5- 6 minggu dengan berat 1,3 – 1,6 kg walaupun laju pertumbuhannya belum maksimum, karena ayam broiler yang sudah berat sulit dijual (Rasyaf, 1999).
B. Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum manajemen ternak unggas adalah :
1. Mengetahui strain ayam broiler dan persiapan sebelum pemeliharaan.
2. Mengetahui tata laksana pemeliharaan ayam broiler.
3. Mengetahui konversi pakan ayam selama masa pemeliharaan.
4. Mengetahui biaya yang diperlukan selama pemeliharaan.
5. Mengetahui vaksinasi pada ayam broiler.
6. Mengetahui analisis finansial dalam pemeliharaan ayam broiler.
7. Mengetahui manajemen yang baik tentang pemeliharaan ayam broiler
C. Manfaat Praktikum
1. Menumbuhkan jiwa wirausaha di bidang produksi peternakan ayam broiler.
2. Memberi motivasi,kreasi dan keuletan bagi mahasiswa dalam menjalankan usaha
3. Memiliki keinginan bagi mahasiswa untuk menjalan kan usaha budidaya ayam broiler di kemudian hari.
D. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Praktikum
Lokasi praktikum Ekonomi Produksi Peternakan dilakukan di kebun percobaan peternakan ( Exfarm unsyiah) jalan Rukoh
E. Bahan dan Alat
Bahan dan alat yang digunakan pada praktikum Usaha Budidaya Ayam Broiler
Alat:
1. Kandang
2. Sprayer
3. Tirai
4. Lampu pemanas dan perlengkapannya
5. Liter
6. Tempat pakan
7. Tempat minum
Bahan:
1. Pakan
2. Air gula
3. Pop Nasa
4. Vaksin
5. Veterna
6. Air minum
F. Hasil Pengamatan
Dalam praktikum ini di dapatkan berbagai data, dibawah ini disajikan data mangenai strain DOC dan pengamatan kondisi, kualitas DOC serta persiapan sebelum chik in.
1.pengamatan strain DOC
Tabel 1.1 Pengamatan strain DOC ayam broiler
Pengamatan | Keterangan |
Strain Perusahaan Breeder Tanggal Menetas Tipe Produk Jumlah Berat Tetas Penyeleksi | AS 101 PT. Sier Produce 19 April 2010 Pedaging 102 ekor - Ervin |
Tabel 1.2. Pengaamatan Kondisi dan Kualitas DOC
Ayam Ke | Warna, Letak | Kondisi dan kualitas DOC | Gambar |
1 | Merah, kepala | Mata jernih, bulu halus, kurang aktif, kaki bersih, dan berjalan lincah. | |
2 | Merah, punggung | Mata jernih dan bersinar, bulu halus, berjalan lincah dan aktif, dan kaki bersih | |
3 | Merah, sayap kanan | Mata bersih dan bersinar, bulu halus, berjalan lincah tapi kuang aktif, kaki bersih | |
4 | Merah, sayap kiri | Mata jernih dan bersinar, bulu halus, berjalan lincah tapi kurang aktif, kaki bersih | |
5 | Merah, dada | Mata jernih daan bersinar, bulu halus, berjalan sangat lincah dan aktif, dan kaaki bersih | |
6 | Kuning, kepala | Mata jernih dan bersinar, bulu halus, berjalan sangat linch dan aktif, dn kaki bersih | |
7 | Kuning, punggung | Mata jernih dn bersinar, bulu halus, kaki bersih, berjalan lincah dan aktif. | |
Tabel 1.3. Data Pengaturan Ventilasi
Minggu ke- | Tanggal | Pembukaan tirai | Keterangan | |
1 | 20-04-2010 | Ditutup seluruhnya | Tirai ditutup seluruhnya karena masih DOC | |
2 | 1-05-2010 | Dibuka 1/3 bagian atas | Tirai penutup dinding dibuka agar ayam mampu beradaptasi dengan lingkungan | |
3 | 8-05-2010 | Dibuka 2/3 bagian atas | Tirai dibuka | |
4 | 15-05-2010 | Dibuka seluruhnya | Tirai dilepas | |
2.Konsumsi Pakan (FI)
a. Hasil Pengamatan
Data Pakan Yang Diberikan dan Data Sisa Pakan
Tabel 1.4 Data konsumsi pakan yang diberikan dan data sisa pakan
Minggu/ Hari ke | Tanggal | Pemberian Pakan | Sisa Pakan | Konsumsi Pakan | |
1 | 1 | 20 Aprl ‘10 | 50 gr | - | 50 gr |
2 | 21 Aprl ‘10 | 150 gr | - | 150gr | |
3 | 22 Aprl ‘10 | 200 gr | 50 gr | 150 gr | |
4 | 23 Aprl ‘10 | 200 gr | 20 gr | 180 gr | |
Total 1340/7 = 191,42 gr | |||||
2 | 5 | 24 Aprl ‘10 | 400 gr | 20 gr | 380 gr |
6 | 25 Aprl ‘10 | 400 gr | - | 400 gr | |
7 | 26 Aprl ‘10 | 450 gr | 60 | 390 gr | |
8 | 27 Aprl ‘10 | 500 gr | - | 500 gr | |
9 | 28 Aprl ‘10 | 500 gr | - | 500gr | |
10 | 29 Aprl ‘10 | 550 gr | 10 | 540 gr | |
11 | 30 Aprl ‘10 | 700 gr | 20 gr | 680 gr | |
Total 3390/7 = 484,28 gr | |||||
3 | 12 | 1 Mei’10 | 700 gr | 150 gr | 550 gr |
13 | 2 Mei’10 | 700 gr | - | 700 gr | |
14 | 3 Mei’10 | 750 gr | 10 gr | 740 gr | |
15 | 4 Mei’10 | 750 gr | - | 750 gr | |
16 | 5 Mei’10 | 750 gr | - | 750 gr | |
17 | 6 Mei’10 | 800 gr | 20 gr | 780 gr | |
18 | 7 Mei’10 | 800 gr | 100 gr | 700 gr | |
Total 4970/7 = 710 gr | |||||
4 | 19 | 8 Mei’10 | 950 gr | - | 950 gr |
20 | 9 Mei’10 | 1000 gr | 100 gr | 900 gr | |
21 | 10 Mei’10 | 1000 gr | 50 gr | 950 gr | |
22 | 11 Mei’10 | 1100 gr | - | 1100 gr | |
23 | 12 Mei’10 | 990 gr | - | 990 gr | |
24 | 13 Mei’10 | 1035 gr | - | 1035 gr | |
25 | 14 Mei’10 | 920 gr | - | 920 gr | |
Total 6845/7 = 977, 86 gr | |||||
| 26 | 15Mei’10 | 1100 gr | 50 gr | 1050 gr |
| 27 | 16 Mei’10 | 1150 gr | 100gr | 1050 gr |
| 28 | 17 Mei’10 | 1200 gr | 80gr | 1120 gr |
5 | 29 | 18 Mei’10 | 1200 gr | 60gr | 1140 gr |
| 30 | 19 Mei’10 | 1200 gr | 70gr | 1130 gr |
| 31 | 20 Mei’10 | 1200 gr | 100gr | 1100 gr |
| 32 | 21 Mei’10 | 1200 gr | 100gr | 1100 gr |
Total | | | | | |
3. Penyakit dan Pencegahan
a.Hasil Pengamatan
Tabel 1.5 Pengamatan Pemberian Obat Vitamin, dan Vaksinasi.
Umur (hari) | Jenis vaksin | Cara pemberian |
4 | ND Tipe B1 | Tetes mata |
14 | Gumboro | Air minum |
21 | ND La Sota | Air minum |
BAB II
PEMBAHASAN
a. Lokasi kandang
Kandang ideal terletak di daerah yang jauh dari pemukiman penduduk, mudah dicapai sarana transportasi, terdapat sumber air, arahnya membujur dari timur ke barat.
b. Pergantian udara dalam kandang.
Ayam bernapas membutuhkan oksigen dan mengeluarkan karbondioksida. Supaya kebutuhan oksigen selalu terpenuhi, ventilasi kandang harus baik. Kandang yang digunakan adalah kandang jenis litter yang beralaskan sekam, dengan ukuran 3m x 3m sebanyak I unit. Dalam satu kandang berisi 50 ekor ayam .Peralatan lainnya yang digunakan adalah lampu (penerang dan pemanas) 15 watt, wing band, tempat pakan dan tempat air minum, timbangan (untuk mengetahui berat ayam per ekor).Pemberian air minum untuk ayam sama dari hari pertama pemasukan sampai akhir, dalam pemberian air minum air yang diberikan harus sehat dan bersih agar ayam tidak terkena penyakit.
Dalam pemberian air minum ditambahkan vitamin dalam praktikum ini vitamin yang digunakan adalah vitacik. Konsumsi air minum dipengaruhi oleh beberapa factor seperti temperature air minum, dimana semakin dingin air minum minum ayam akan lebih tahan terhadap lingkungannya sehingga konsumsi air sedikit, sebaliknya semakin hangat air minum maka ayam akan mengkonsumsi air lebih banyak. Faktor lain yang memepengaruhi konsumsi air minum adalah temperature lingkungan dimana semakin meningkatnya temperature lingkungan maka konsumsi air minum semakin banyak, sebaliknya apabila suhu lingkunga semakin rendah konsumsi air minum semakin sedikit.( Anonim. 2009 )
Dalam paraktikum kandang dibuat segi empat dan digantungkan lampu untuk menjaga temperature kandang. Dalam hal ini pengaturan lampu juga harus diperhatikan karena akan mempengaruhi konsumsi pakan dan air minum yang akan berakibat pada hasil yang diperoleh pada waktu produksi. Pengaturan ventilasi juga perlu dilakukan, pada masa brooder selama 1 minggu kandang ditutup dengan tirai untuk menjaga kehangatan dalam kandang. Untuk memperlancar sirkulasi udara dalam kandang diperlukan ventilasi. Fungsi utama dari ventilasi ini adalah untuk mengeliminir uap air, ammonia, carbon monoksida maupun gas lain yang terakumulir dalm kandang serta sebagai pengatur tempratur dalam kandang. Pada pemeliharaan yam broiler ini digunakan sistem kandang terbuka sehingga perlu ditutup dengan tirai pada saat minggu kesatu kandang ditutup dengan tirai untuk menjaga kehangatan dalam kandang. selain itu juga ayam akan mminum secara terus sehingga konsumsi pakan akan turun. Sebaliknya apabila terlalu dingin ayam akan selalu berdesakan atau mendatangi lampu sehingga ayam akan saling tindih yang akan berakibat pada kematian ayam.
c.Pakan
Pakan merupakan 70% biaya pemeliharaan. Pakan yang diberikan harus memberikan zat pakan (nutrisi) yang dibutuhkan ayam, yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral, sehingga pertambahan berat badan perhari (Average Daily Gain/ADG) tinggi..Apabila menggunakan pakan dari pabrik, maka jenis pakan disesuaikan dengan tingkat pertumbuhan ayam, yang dibedakan menjadi 2 (dua) tahap. Tahap pertama disebut tahap pembesaran (umur 1 sampai 20 hari), yang harus mengandung kadar protein minimal 23%. Tahap kedua disebut penggemukan (umur diatas 20 hari), yang memakai pakan berkadar protein 20 %. Jenis pakan biasanya tertulis pada kemasannya. -Penambahan POC NASA lewat air minum dengan dosis 1 - 2 cc/liter air minum memberikan berbagai nutrisi pakan dalam jumlah cukup untuk membantu pertumbuhan dan penggemukan ayam broiler.
Dapat juga digunakan VITERNA Plus sebagai suplemen khusus ternak dengan dosis 1 cc/liter air minum/hari, yang mempunyai kandungan nutrisi lebih banyak dan lengkap.Efisiensi pakan dinyatakan dalam perhitungan FCR (Feed Convertion Ratio). Cara menghitungnya adalah, jumlah pakan selama pemeliharaan dibagi total bobot ayam yang dipanen.
d. Manajemen pemeliharan
- Minggu Pertama (hari ke-1-7).
Kutuk/DOC dipindahkan ke indukan atau pemanas, segera diberi air minum hangat yang ditambah POC NASA dengan dosis + 1 – 2 cc/liter air minum atau VITERNA Plus dengan dosis + 1 cc/liter air minum/hari dan gula untuk mengganti energi yang hilang selama transportasi. Pakan dapat diberikan dengan kebutuhan per ekor 13 gr atau 1,3 kg untuk 100 ekor ayam. Jumlah tersebut adalah kebutuhan minimal, pada prakteknya pemberian tidak dibatasi. Pakan yang diberikan pada awal pemeliharaan berbentuk butiran-butiran kecil (crumbles).
-Mulai hari ke-2
hingga ayam dipanen air minum sudah berupa air dingin dengan penambahan POC NASA dengan dosis 1 – 2 cc/liter air minum atau VITERNA Plus dengan dosis 1 cc/liter air minum/hari (diberikan saat pemberian air minum yang pertama). Vaksinasi yang pertama dilaksanakan pada hari ke-4.Minggu Kedua (hari ke 8 -14). Pemeliharaan minggu kedua masih memerlukan pengawasan seperti minggu pertama, meskipun lebih ringan. Pemanas sudah bisa dikurangi suhunya. Kebutuhan pakan untuk minggu kedua adalah 33 gr per ekor atau 3,3 kg untuk 100 ekor ayam.
- Minggu Ketiga (hari ke 15-21).
Pemanas sudah dapat dimatikan terutama pada siang hari yang terik. Kebutuhan pakan adalah 48 gr per ekor atau 4,8 kg untuk 100 ekor. Pada akhir minggu (umur 21 hari) dilakukan vaksinasi yang kedua menggunakan vaksin ND strain Lasotta melalui suntikan atau air minum. Jika menggunakan air minum, sebaiknya ayam tidak diberi air minum untuk beberapa saat lebih dahulu, agar ayam benar-benar merasa haus sehingga akan meminum air mengandung vaksin sebanyak-banyaknya. Perlakuan vaksin tersebut juga tetap ditambah POC NASA atau VITERNA Plus dengan dosis tetap.
- Minggu Keempat (hari ke 22-28).
Pemanas sudah tidak diperlukan lagi pada siang hari karena bulu ayam sudah lebat. Pada umur 28 hari, dilakukan sampling berat badan untuk mengontrol tingkat pertumbuhan ayam. Pertumbuhan yang normal mempunyai berat badan minimal 1,25 kg. Kebutuhan pakan adalah 65 gr per ekor atau 6,5 kg untuk 100 ekor ayam. Kontrol terhadap ayam juga harus ditingkatkan karena pada umur ini ayam mulai rentan terhadap penyakit.
- Minggu Kelima (hari ke 29-35).
Pada minggu ini, yang perlu diperhatikan adalah tatalaksana lantai kandang. Karena jumlah kotoran yang dikeluarkan sudah tinggi, perlu dilakukan pengadukan dan penambahan alas lantai untuk menjaga lantai tetap kering. Kebutuhan pakan adalah 88 gr per ekor atau 8,8 kg untuk 100 ekor ayam. Pada umur 35 hari juga dilakukan sampling penimbangan ayam. Bobot badan dengan pertumbuhan baik mencapai 1,8 – 2 kg. Dengan bobot tersebut, ayam sudah dapat dipanen.- Minggu Keenam (hari ke-36-42).
Jika ingin diperpanjang untuk mendapatkan bobot yang lebih tinggi, maka kontrol terhadap ayam dan lantai kandang tetap harus dilakukan. Pada umur ini dengan pertumbuhan yang baik, ayam sudah mencapai bobot 2,25 kg.
e. Analisis Perhitungan FCR ( Feed conversi Ratio)
populasi ayam = 18 ekor
Berat ayam =
Banyak Pakan
Berat total ayam yang di panen =
FCR=
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Rasyaf, 1999. Cara Meningkatkan Budidaya Ayam Ras Pedaging. Yayasan Pustaka Nusantara . Yogyakarta.
Downey, W.D and S.P. Ericson. 1989. Manajemen Agribisnis. Penerbit Erlangga. Jakarta.
Terhadap Pertumbuhan Broiler. Universitas Lampung, Lampung.
Williamson, G dan W.J.A. Payne, 1993.Pengantar Peternakan Di Daerah Tropis. UGM Press. Yogyak